Rabu, 14 Desember 2016

TEORI ORGANISASI UMUM 2
BENTUK-BENTUK ORGANISASI

1.      Organisasi garis (line organization)

Organisasi garis ialah suatu bentuk organisasi yang memandang dan menerapkan sumber wewenang tunggal. Segala keputusan/kebijaksanaan dan tanggung jawab berada pada satu tangan, yaitu berada pada kepala eksekutif (chief executif).
            Dalam organisasi baris, bawahan hanya mengenal satu pimpinan dan menerapkan sistem satu komando dan kekuasaan absolute pada pimpinan pusat.
Ciri-ciri organisasi ini yaitu
a.       Organisasinya kecil
b.      Jumlah anggota sedikit
c.       Pemilik merupakan pimpinan organisasi atau pemegang saham utama
d.      Asas kesatuan komando yang dominan
e.       Disiplin ketat
f.        Sistem pengawasan yang ketat
g.      Koordinasi antarpegawai sangat sederhana dan mudah dilakukan
h.      Hubungan antaranggota yang sangat dekat dan satu lapis atau searah, bahkan dapat dilakukan antarpribadi secara tatap muka
i.         Penggunaan alat-alat yang sederhana
j.         Produk yang dihasilkan homogen
Kelebihan:
·         Pengelolaannya mudah
·         Disiplin kuat
·         Selalu berada dalam satu komando yang berada di tangan seorang pimpinan.
Kelemahan:
·         Ketergantungan yang kuat kepada satu orang pimpinan sehingga apabila pimpinan mengalami perihal buruk, dampak buruknya langsung berimbas pada organisasi
·         Tidak ada upaya pengembangan para pegawai
·         Jenis pekerjaan yang monoton
·         Ada kecenderungan pemimpin bertindak otoriter
·         Sulit mengembangkan perusahaan karena keahlian pegawai relatif sama

2.      Organisasi staf (Staff organization)
Suatu organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan dan mempunyai fungsi memberikan bantuan, baik berupa pikiran maupun bantuan lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk ini tidak mempunyai garis komando ke bawah/ke daerah-daerah.

3.      Organisasi lini dan staf (line and staff)
Organisasi ini diciptakan oleh Harrington Emerson. Organisasi lini dan staf diterapkan dalam organisasi yang besar yang memiliki jumlah staf yang banyak. Staf yang dimaksudkan adalah orang yang memiliki keahlian tertentu yang bertugas memberi saran atau nasihat dalam bidangnya masing-masing kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi tersebut.
Ciri-ciri :
a.       Pimpinan dibantu oleh staf dan ada kesatuan komando serta memiliki garis komando dari tingkat yang paling atas hingga tingkat yang paling bawah atau dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah
b.      Staf mempunyai wewenang fungsional, memberikan bantuan/advis/petunjuk, baik berupa pikiran, tenaga kerja, prasarana yang sanggup serta mampu mendukung pelaksanaan tugas pokok organisasi.
Kelebihan:
·         Dapat digunakan oleh organisasi yang besar
·         Seluruh staf memiliki keahlian yang pasti yang semakin mengakuratkan pengambilan keputusan
·         Kedisiplinan staf dapat dipegang teguh
·         Adanya pengembangan karier staf sesuai dengan keahliannya
Kelemahan:
·         Terlalu banyak staf dengan keahliannya masing-masing menimbulkan persaingan karier yang kurang sehat
·         Pengawasan terhadap staf yang cukup menyulitkan dan adanya tindakan kolusi antarstaf rendah demi kepentingan pribadi
·         Solidaritas antarstaf rendah dan hubungan yang serba formalistic
·         Birokrasi terkadang sangat rumit dan terkesan berbelit-belit
·         Efektivitas dan efisiensi kerja kurang terjamin
·         Biaya ekonomi tinggi dalam menggaji staf dan member tunjangan
·         Koordinasi yang sukar dilakukan secara komprehensif

4.      Organisasi fungsional
Organisasi ini diciptakan oleh Taylor. Ciri penting dari organisasi fungsional adalah pimpinan yang tidak memiliki bawahan yang “jelas”. Setiap atasan dapat melakukan instruksi kepada semua bawahan sepanjang sesuai wewenang dan tanggung jawabnya dan yang paling penting masih berada di bawah naungan organisasi yang dimaksudkan.
Kelebihan:
·         Spesialisasi karyawan maksimal
·         Solidaritas antarpegawai sangat tinggi
·         Disiplin pegawai yang tinggi
·         Tanggung jawab atas fungsinya terjamin
·         Bidang pekerjaan khusus diduduki oleh seorang ahli yang memungkinkan bekerja atas dasar keahlian dan potensi serta cita-citanya
Kelemahan:
·         Terlalu kaku dengan spesialisasi para pekerja
·         Kesulitan melakukan penelusuran area pekerjaan
·         Koordinasi kurang menyeluruh
·         Dapat menyebabkan dispersonalisasi
·         Keahlian memimpin kurang dapat dijamin
·         Sulit melaksanakan kegiatan yang berasal dari satu komando

5.      Organisasi bentuk panitia (committee)
Ciri-ciri:
a.       Pimpinan berbentuk kolektif
b.      Terdiri atas beberapa orang
c.       Pengambilan keputusan selalu didasarkan pada musyawarah dan mengutamakan kuorum
d.      Kegiatan merupakan tanggung jawab bersama
Kelebihan:
·         Solidaritas yang kuat antarpegawai
·         Konsolidasi wewenang, tugas dan tanggung jawab yang kuat
·         Selalu mengambil keputusan berdasarkan musyawarah
·         Keterpaduan informasi yang kuat yang berasal dari seluruh pegawai
Kelemahan:
·         Sering terjadi penumpukan pekerjaan di bagian tertentu
·         Adanya lepas tanggung jawab
·         Adanya saling tuding pelaksanaan tugas
·         Adanya saling tolak melaksanakan tugas
·         Bubar tanpa pertanggungjawaban yang formal


The Liang Gie menjelaskan bahwa bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan pula dari sisi jumlah orang yang memimpinnya, yaitu:
a.       Organisasi bentuk tunggal, yaitu organisasi yang dipimpin oleh seorang pimpinan
b.      Organisasi bentuk komisi, yaitu organisasi yang dipimpin oleh lebih dari seorang pimpinan
Organisasi dapat pula dilihat dari lalu lintas wewenang tanggung jawab serta hubungan kerja pada kesatuan dalam organisasi, yaitu sebagai berikut.
a.       Bentuk lurus, yaitu organisasi yang menerapkan kekuasaan dan wewenang dengan struktur yang hierarkis. Kebaikan organisasi bentuk lurus menurut G.R Terry dalam bukunya The principle of Management, antara lain:
·         Keputusan dapat diambil dengan cepat
·         Penyampaian informasi dapat dilakukan dengan cepat
·         Memungkinkan terbentuknya manajer yang terlatih
·         Hubungan kekuasaan antara bagian dalam organisasi dapat dipahami dengan jelas
Keburukannya adalah
·         Penumpukan pekerjaan di tangan seseorang
·         Tidak memungkinkan spesialisasi
·         Penyelesaian suatu masalah membutuhkan proses yang lama
·         Anggota manajer sulit diganti
·         Kurang waktu untuk memerhatikan perencanaan dan pengembangan serta pengawasan yang bersifat menyeluruh

b.      Bentuk fungsional, yaitu organisasi yang menjalankan roda keorganisasiannya dengan mengutamakan fungsi dan tujuan setiap perencanaan. Misalnya, organisasi produksi, yaitu organisasi yang membuat sesuatu yang dikonsumsi oleh masyarakat umum; organisasi yang berorientasi pada tujuan politik; organisasi yang bersifat integratif, yaitu organisasi yang berupaya mengatasi konflik dan mengembangkan motivasi dalam rangka mencapai organisasi serikat kerja; organisasi pemelihara yang berupaya untuk mempertahankan kesinambungan kehidupan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan pendidikan, budaya, dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat ekspresif.

c.       Bentuk lurus dan fungsional, yaitu organisasi yang menyatukan dua ciri sekaligus terutama dalam menerapkan wewenang pemegang jabatan dan fungsinya masing-masing.


STRUKTUR ORGANISASI OSIS SMA PUSAKA 1 PERIODE 2011-2012





Referensi :
Athoillah, Anton. (2010). Dasar-dasar Manajemen. Bandung: C.V Pustaka Setia.

Anggi Yolanda Blogger

Sabtu, 10 Desember 2016

Definisi Organisasi
 A. Definisi
Organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organizare, kemudian (inggris) organize yang berarti membentuk suatu kebulatan dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lainnya. Secara sederhana menurut saya pribadi organisasi adalah wadah dimana orang-orang berkumpul, yang ingin bekerjasama secara sistematis dan terpimpin dengan tujuan untuk kedepannya lebih baik.
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana lainnya.

Tapi beberapa para ahli banyak berpendapat seperti : 
    •  Dimok (1996:26): “organisasi adalah perpaduan secara sistematika dari bagian-bagian yang saling bergantung atau berkaitan untuk membentuk satu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan”.
    • Adapun menurut Sondang siagian (1997:26) cenderung menelaah orgnisasi dari sudut pandang yang berbeda yaitu organisasi ditelaah dengan pendekatan structural dan organisasi ditelaah dari sudut pandang keprilakuan. Pendekatan yang sifatnya struktural menyoroti organisasi sebagai tempat atau wadah, hal ini berarti
1. Organisasi dipandang merupak  an penggambaran jaringan hubungan kerja yang bersifat formal serta tergambar pada “kotak-kotak”, kedudukan dan jabatan yang diduduki oleh orang-orang.

2.  Organisasi dipandang sebagai rangkaian hierarki kedudukan yang menggambarkan secara jelas garis kewenangan dan tanggung jawab.

3.   Organisasi dipandang sebagai alat pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dan strukturnya bersifat permanen tanpa menutup kemungkinan terjadinya reorganisasi apabila hal itu dipandang perlu baik demi percepatan laju usah pencapaian tujuan maupun dalam usaha peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja.
    • Menurut para ahli lain seperti James D Mooney berpendapat bahwa Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.

    • Dan menurut Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.

Kamis, 08 Desember 2016


Akuntansi

Proses mencatat, mengikhtisarkan, melaporkan dan menginterprestasikan data ekonomi untuk digunakan oleh pengguna informasi .

 Pemakai Informasi Akuntansi:
1. Investor

Untuk mengetahui mengenai status keuangan

2. Bank dan Pemasok

Untuk menilai sehat tidaknya keuangan suatu perusahaan

3. Lembaga pemerintah

Untuk kepentingan perpajakan

4. Karyawan dan serikat pekerja

Untuk mengetahui stabilitas dan profitabilitas perusahaan tempat mereka bekerja

5. Manajemen

Membantu dalam mengevaluasi operasi yang sedang berjalan dan merencanakan operasi

Mendatang.


Manfaat Informasi Akuntansi

·         Perubahan tiap jenis harta

·         Perubahan jenis

·         Besarnya laba


Bidang-bidang Spesialisasi Akuntansi

1. Akuntansi keuangan

Menyangkut masalah pencatatan transaksi dalam suatu perusahaan atau suatu unit ekonomi lain

dan menyangkut penyusunan berbagai laporan periodik dari catatan-catatan tersebut.

2. Auditing

Bidang kegiatan yang menyangkut suatu pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi secara

independen.

3. Akuntansi Biaya

Menekankan masalah penetapan dan pengendalian biaya, yang lingkupnya mengenai biaya

selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang sudah selesai di produksi.

4. Akuntansi Manajerial

Membantu manajemen dalam operasi sehari-hari dan perencanaan operasi mendatang

berdasarkan data historis maupun data estamasi.

5. Akuntansi Pajak

Mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak dan mempertimbangkan konsekuensi

perpajakan

6. Sistem Akuntansi

Bidang khusus yang menangani perencanaan dan penerapan prosedur-prosedur untuk

mengumpulkan dan melaporkan data keuangan.

7. Akuntansi Anggaran

Menyajikan rencana operasi keuangan untuk suatu periode tertentu, dan menyampaikan data

perbandingan dari operasi aktual dengan rencana yang telah ditetapkan.

8. Akuntansi Internasional

Menyangkut masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan organisasi perdagangan

internasional perusahaan-perusahaan multinasional.

9. Akuntansi lembaga nirlaba

Mengkhususkan diri pada masalah pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit-unit pemerintah

serta lembaga nirlaba lainnya.

10. Akuntansi Sosial

Tugasnya antara lain pengukuran pola lalu lintas dari suatu daerah padat penduduknya,

menyangkut masalah penggunaan dan kesejahteraan sosial dalam sebuah kota besar,

penggunaan taman-taman umum, penyediaan air bersih dan polusi udara serta lainnya.

11. Pendidikan Akuntansi

Terdiri dari pengajar, para profesor akuntansi yang sering ditugaskan dalam bidang riset, audit,

menangani akuntansi perpajakan, atau bidang akuntansi lainnya.

Senin, 05 Desember 2016

PENUTUPAN REKENING DAN PENYESUAIAN KEMBALI (AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA)

Jurnal Penutup merupakan bagian dari siklus akuntansi, didalam Siklus Akuntansi , setelah ayat jurnal penyesuaian selesai diposting kedalam buku besar, maka data-data yang ada pada akun buku besar akan sesuai dengan data-data yang dilaporkan didalam laporan keuangan. saldo rekening akun yang tercantum dalam neraca akan terus diakumulasi dari periode ke periode sehingga akun tersebut bersifat relatif permanen, dan kemudian disebut dengan akun riil (real account,).
Tujuan Jurnal Penutup

Adapun Tujuan dan Fungsi Jurnal Penutup disusun diantaranya adalah sebagai berikut:
·                     Untuk memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban tidak bercampur aduk dengan jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya
·                     Guna menyajikan neraca awal periode berikutnya stelah dilaksanakan penutupan buku
·                     Agar mempermudah jika dilaksanakan pemeriksaan karena telah dilakukan pemisahan transaksi yang terjadi di periode sebelumnya dengan transaksi-transaksi pada periode akuntansi selanjutnya
·                     Untuk menyajikan informasi keadaan yang sebenarnya (riil) suatu perusahaan setelah dilakukan penutupan buku (jurnal penutup). laporan keuangan hanya akan memperlihatkan tentang akun yang sesungguhnya (riil) saja. yang terdiri atas harta, kewajiban dan ekuitas
Fungsinya        :
1.            Agar dapat memisahkan antara pendapatan dan biaya periode sekarang dengan periode yang akan datang.
2.            Agar rekening modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir periode akuntansi
3.            Agar buku besar telah seimbang sebelum memulai kembali pencatatan pada periode berikutnya.


Hal-hal yang memerlukan Jurnal Pembalik, antara lain:
1. Beban-beban yang masih harus dibayar.
2. Beban dibayar di muka (bila dicatat sebagai beban).
3. Pendapatan yang masih harus diterima.
4. Pendapatan diterima di muka (bila dicatat sebagai pendapatan).
5. Pemakaian Perlengkapan (jika dicatat sebagai beban)

Kamis, 01 Desember 2016

LAPORAN KEUANGAN DAN PENCATATAN TRANSAKSI




A.   Pengertian Laporan Keuangan 

Laporan keuangan
adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya : sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral ari laporan keuangan.
B.   Jenis – jenis Laporan Keuangan
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari empat laporan dasar, yaitu :
·         Neraca, menunjukkan posisi keuangan yang meliputi kekayaan, kewajiban serta modal pada waktu tertentu.
·         Laporan rugi-laba, menyajikan hasil usaha perusahaan yang meliputi pendapatan dan biaya (beban) yang dikeluarkan sebagai akibat dari pencapaian tujuan dalam suatu periode tertentu.
·         Laporan perubahan modal/laba ditahan, yang memuat tentang saldo awal dan akhir laba ditahan dalam Neraca untuk menunjukkan suatu analisa perubahan besarnya laba selama jangka waktu tertentu.
·         Laporan arus kas, memperlihat aliran kas selama periode tertentu, serta memberikan informasi terhadap sumber-sumber kas serta penggunaan kas dari setiap kegiatan dalam periode yang dicakup.
·         Catatan atas laporan keuangan. Digunakan untuk menjelaskan secara rinci atau detail  mengenai keadaan perusahaan.
C.   Tujuan Laporan Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan antara lain:
1.      Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 
2.      Laporan keuangan disusun memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. 
3.      Laporan keuangan yang menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas, sumberdaya yang di percayakan kepadanya.
Laporan Keuangan akan bermanfaat bagi pemakainya jika memenuhi tujuan kualitatif sebagai berikut :
1.      Relevan
2.      Dapat dimengerti oleh pemakainya
3.      Dapat diuji kebenarannya
4.      Netral
5.      Tepat waktu
6.      Dapat diperbandingkan dengan Laporan Keuangan periode sebelumnya.
7.      Lengkap.
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN PERORANGAN

Laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi adalah laporan keuangan.

Pokok-pokok laporan keuangan yang utama yaitu:

1. Perhitungan rugi laba

Ikhtisar dari pendapatan dan beban sebuah perusahaan dalam periode tertentu

2. Laporan modal pemilik

Ikhtisar perubahan modal pemilik suatu perusahaan yang telah terjadi dalam suatu periode
tertentu
3. Neraca
 
Daftar aktiva, kewajiban, dan modal pemilik perusahaan pada tanggal tertentu, yang biasanya

pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun

4. Laporan Arus Kas
 
Ikhtisar penerimaan dan pengeluaran kas dari sebuah kesatuan usaha untuk suatu periode
tertentu.

Kamis, 24 November 2016

Teori Organisasi Umum 2, Tugas Softkill 3

Komunikasi dalam organisasi
1.      Definisi Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu "Communis" atau "common" dalam bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha mencapai kesamaan makna "commonness", atau dengan ungkapan lain melalui informasi kita mencoba untuk berbadi Informasi , gagasan atau sifat dengan partisipan lain. Kendala utama dalam berkomunikasi adalah sering kali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.
Komunikasi adalah salah satu cara manusia berhubungan yang melibatkan pengertian atau maksud, dengan syarat mereka perlu setuju dengan definisi istilah-istilah yang digunakan berdasarkan sesuatu yang simbolik seperti isyarat,huruf,nomor dan perkataan yang melambangkan ide-ide yang dapat menyampaikan maksud.
2.      Unsur-unsur Komunikasi
Unsur-unsur komunikasi dalam organisasi
Ada 5 unsur yang terkandung dalam komunikasi:
o   Komunikator (communicator) yaitu memberi berita,dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
o   Menyampaikan Informasi atau berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan,mengirim ataupun menyiarkan.
o   Berita-berita ( Message ) yang disampaikan dapat dalam bentuk perintah,laporan atau saran.
o   Komunikan (communicate) yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung yang menerima informasi atau berita. Reaksi atau tanggapan (respon) yaitu dalam bentuk tanggapan atau reaksi.
o    Kelima unsur komunikasi tersebut merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila salah satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak akan terjadi. 
Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan saling ketergantungan. Dan keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh semua unsur tersebut.
3.     Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
4.      Hambatan-hambatan komunikasi
1.      Hambatan Teknis 
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi. Sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi.

Menurut Chruden dan Sherman, dalam bukunya Personnel Management , 1976, jenis hambatan teknis dalam komunikasi:
o   Tidak adanya rencana dan prosedur kerja yang jelas
o   Kurangnya informasi atau penjelasan.
o   Kurangnya keterampilan membaca.
o   Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.
2.      Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikan dan komunikator), tapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan dengan apa yang di simbolkannya dapat mengakibatkan data yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari misi komunikasi yang seperti ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihai kemungkinan penafsirannya terhadap kata-kata yang dipakai.
3.      Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan panca indera manusia,dll.
Menurut Chruden dan Sherman:
o   Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia yaitu perbedaan umur, perbedaan presepsi,perbedaan keadaan emosi, perbedaan status, keterampilan mendengarkan, penyaringan dan pencairan informasi.
o   Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi yaitu Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staff dan efektifitas komunikasi organisasi.
o   Klasifikasi komunikasi dalam organisasi
Dalam komunikasi organisasi terdapat beberapa macam klasifikasi komunikasi dan diantaranya adalan sebagai berikut:
1.      Dari segi sifatnya:
a.       Komunikasi lisan : komunikasi yang langsung berbicara.
b.      Komunikasi tertulis : komunikasi yang melalui tulisan.
c.       Komunikasi verbal : komunikasi yang dibicarakan / diungkapkan.
d.      Komunikasi nonverbal : komunikasi yang tersirat.
2.      Dari segi arahnya:
a.       Komunikasi ke atas : komunikasi dari bawahan ke atasan.
b.      Komunikasi ke bawah : komunikasi dari atasan ke bawahan.
c.   Komunikasi horizontal : komunikasi ke sesama manusia yang derajatnya / tingkatnya sama.
d.      Komunikasi satu arah : Komunikasi tanpa ada timbal balik.
e.       Komunikasi dua arah : komunikasi dengan adanya timbal bakik / saling berkomunikasi.
3.      Dari segi lawannya:
a.    Komunikasi satu lawan satu : berbicara dengan lawan bicara yang sama.
b.      Komunikasi satu lawan banyak(kelompok) : berbicara antara satu orang dengan satu kelompok.
c.       Komunikasi lawan kelompok : berbicara antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.
4.      Dari segi keresmiannya:
a.       Komunikasi formal : komunikasi yang langsung resmi.
b.      Komunikasi informal : komunikasi yang tidak resmi.